... ...

Komitmen Niat

Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, hanya dengan niatlah, amal itu sah dan bagi setiap orang adalah apa yang telah diniatkannya. Barang siapa hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya,. Barang siapa hijrahnya untuk dunia yang ia kejar, atau demi wanita yang dinikahinya, maka ia berhijrah kepada apa yang ditujunya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Niat memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam beribadah. Segala perilaku kita yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari harus didasari dengan niat yang tulus dan penuh dengan niat yang tulus dan penuh dengan keikhlasan.

Dalam hadist lain, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai)  benuk tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat hati kalian." (HR. Musim)
Hadist di atas menerngkan bahwasanya Allah SWT tidak menilai apa yang tampak dari kita, tetapi Allah menilai apa yang terdapat di hati kita. Maksudnya adalah, Allah SWT melihat niat yang ada di hati setiap manusia. Hanya keikhlasan dan kemurnian niatlah yang Allah SWT terima di sisi-Nya.

Sesungguhnya, niat bagaikan roh dalam amal. Seperti halnya tubuh ini, jika tidak bernyawa (memiliki roh) maka jasad ini tidaklah berharga sama sekali. Oleh karena itu, Amal tidak akan bernilai sama sekali jika tidak dilandasi dengan niat. Segala Amalan tidak akan bermanfaat jika tidak dikerjakan dengan niat yang ikhlas dan tulus.

Rasulullah SAW bersabda, " Tidak ada shalat bagi orang yang tidak berwudlhu dan tidak ada amal bagi orang yang tidak berniat."
Niat merupakan pengendali hati, sebagaimana seekor kuda tidak akan terarah langkahnya jita tidak ada tali kendali. Hati pun tidak akan lurus jika tanpa niat yang lurus.

Niat juga sebagai pengarah hati. Seperti nhkoda yang berlayar dilautan, tidak akan sampai ke pulau yang dituju jika tidak ada pengarah arah. Selain itu, niat juga merupakan awal suatu perjalanan. Nilai akhir suatu perjalanan sangat ditentukan oleh niat awal perjalanan.

Meski begitu, terkadang ada perubahan niat di akhir perjalanan, dari niat yang baik menjadi niat yang buruk di akhir perjalanan. Maka dari itu, setidaknya kita harus selalu memperbaharui dan mengevaluasi niat kita di awal, di tengah dan di akhir perjalanan.

Esensi niat sesungguhnya adalah meniatkan segala sesuatu karena Allah SWT semata. Abu Sa'id al-Khudry RA berkata " Makanlah karena Allah, berpakaianlah karena Allah, dan tidurlah karena Allah, menikahlah karena Allah. Maka, tidak akan ada sesuatu yang memudaratkanmu.".

Blogged with the Flock Browser